Nama : Haris isdianto
Tugas : bahasa Indonesia
(inferensi implikasi)
INFERENSI
Inferensi adalah tindakan
atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui
atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik.
Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif ; kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia. inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitatif.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif ; kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia. inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitatif.
a. Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi
yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh
lebih luas dari premisnya.
Contoh:
“Bu, besok temanku berulang
tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi
belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan
tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.
b. Inferensi Tidak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal
budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan
proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A
: Anak-anak begitu gembira ketika ibu
memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa. Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa. Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C
: Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek
komplit.
Contoh yang lain :
A
: Saya melihat ke dalam kamar itu.
B
: Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai missing link
diberikan inferensi, misalnya:
C: kamar
itu memiliki plafon.
Implikasi
Implikasi diwujudkan dengan pernyataan “jika-maka” atau juga
“if-then“. Implikasi adalah suatu pernyataan logika yang hanya akan
bernilai salah ketika sebab bernilai benar DAN akibat bernilai
salah. Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel kebenaran berikut:
Tetapi kita harus ingat
kalau “jika A maka B” tidak sama dengan “jika B maka A” karena alur implikasi
hanyalah berjalan satu arah saja.
Contoh:
“Jika lampu merah menyala
maka kendaraan bermotor akan berhenti”
kalimat diatas tidak akan
sama dengan :
“Jika kendaraan bermotor
berhenti maka lampu merah menyala”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar